Sebagian besar orang percaya dinosaurus terhapus dari bumi
karena bencana dahsyat sekitar 65 juta tahun lalu, seperti zaman es, aktivitas
gunung berapi, dan hantaman asteroid.
Tim peneliti menemukan dinosaurus punah secara bertahap. Penurunan jumlah mereka menurun secara pasti.
Studi yang dipimpin Museum Sejarah Alam Nasional Amerika memberikan jawaban berbeda untuk menjelaskan kejatuhan dinosaurus.Para
ilmuwan ini berpendapat makhluk herbivora raksasa, seperti brachiosaurus mati
secara perlahan selama 12 juta tahun terakhir pada periode Kapur. Periode ini
berlangsung pada akhir periode Jura hingga awal Paleosen. Periode ini paling
lama, mencakup hampir setengah era Mosozoikum.
Penemuan ini dipublikasikan pada 1 Mei 2012 dalam jurnal Nature Communications. Hasil riset menggagalkan gagasan dinosaurus hidup sehat dan bahagia sebelum diserang asteroid.
"Apakah gunung meletus atau hantaman asteroid terjadi saat kondisi dinosaurus masih prima? Kami menemukan persoalan ini lebih kompleks dari itu. Mungkin tidak disebabkan oleh bencana tiba-tiba yang biasa digambarkan," ujar penulis utama penelitian, Steve Brusatte yang juga alumnus pascasarjana Universitas Columbia, Amerika Serikat seperti dikutip dari laman Dailymail.co.uk.
Menurut Brusatte, herbivora purba ini sudah terancam punah sebelum hantaman terjadi. Tapi, dinosaurus dan herbivora berukuran sedang tidak bermasalah. Dalam berbagai kasus, lokasi keberadaan dinosaurus menentukan kepunahan.
Penemuan ini didapat berdasarkan "morfologi disparitas" atau keragaman tipe struktur tubuh dinosaurus. Sementara riset sebelumnya berbasis waktu perubahan jumlah dinosaurus.
Ilmuwan Universitas Ludwig Maximilian,Munich ,
Jerman, Richard Butler menjelaskan studi membandingkan tipe tubuh dinosaurus
dapat memberikan penjelasan lebih baik.
Dinosaurus memiliki perbedaan besar satu sama lain.Ada ratusan spesies hidup pada akhir periode
Kapur. Perbedaan besar dinosaurus terletak pada pola makan, bentuk, dan ukuran.
Setiap kelompok berkembang dengan cara yang berbeda pula.
Riset menemukan dinosaurus herbivora, hadrosaurus dan ceratopsids, telah mengalami penurunan keragaman hayati sejak 12 juta tahun sebelum akhirnya musnah.
Menurut Maximilian, periode akhir Kapur bukan dunia statis yang diganggu hantaman asteroid.
"Beberapa dinosaurus mengalami perubahan dramatis selama beberapa waktu. Herbivora besar diperkirakan telah menghadapi penurunan jumlah dalam jangka panjang
Tim peneliti menemukan dinosaurus punah secara bertahap. Penurunan jumlah mereka menurun secara pasti.
Studi yang dipimpin Museum Sejarah Alam Nasional Amerika memberikan jawaban berbeda untuk menjelaskan kejatuhan dinosaurus.
Penemuan ini dipublikasikan pada 1 Mei 2012 dalam jurnal Nature Communications. Hasil riset menggagalkan gagasan dinosaurus hidup sehat dan bahagia sebelum diserang asteroid.
"Apakah gunung meletus atau hantaman asteroid terjadi saat kondisi dinosaurus masih prima? Kami menemukan persoalan ini lebih kompleks dari itu. Mungkin tidak disebabkan oleh bencana tiba-tiba yang biasa digambarkan," ujar penulis utama penelitian, Steve Brusatte yang juga alumnus pascasarjana Universitas Columbia, Amerika Serikat seperti dikutip dari laman Dailymail.co.uk.
Menurut Brusatte, herbivora purba ini sudah terancam punah sebelum hantaman terjadi. Tapi, dinosaurus dan herbivora berukuran sedang tidak bermasalah. Dalam berbagai kasus, lokasi keberadaan dinosaurus menentukan kepunahan.
Penemuan ini didapat berdasarkan "morfologi disparitas" atau keragaman tipe struktur tubuh dinosaurus. Sementara riset sebelumnya berbasis waktu perubahan jumlah dinosaurus.
Ilmuwan Universitas Ludwig Maximilian,
Dinosaurus memiliki perbedaan besar satu sama lain.
Riset menemukan dinosaurus herbivora, hadrosaurus dan ceratopsids, telah mengalami penurunan keragaman hayati sejak 12 juta tahun sebelum akhirnya musnah.
Menurut Maximilian, periode akhir Kapur bukan dunia statis yang diganggu hantaman asteroid.
"Beberapa dinosaurus mengalami perubahan dramatis selama beberapa waktu. Herbivora besar diperkirakan telah menghadapi penurunan jumlah dalam jangka panjang
0 comments:
Post a Comment