Bali adalah nama salah satu provinsi di
Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari
provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga
terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaituPulau Nusa
Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau
Nusa Ceningan dan Pulau
Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialahDenpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan
keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang danAustralia. Bali
juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang
bermigrasi dariAsia.[4] Peninggalan
peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di
bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian
berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan
tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.[rujukan?]
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan
India yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali)
mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti
Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewapada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar
masa inilah sistem irigasisubak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa
tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang
beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan
di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruhnusantara beragama Hindu, namun seiring
datangnya Islam berdirilah
kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan
Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnya yang
ketika itu menyingkir dariPulau Jawa ke Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah
kapal Portugissebelumnya
pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai
melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan
sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh
posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran
Belanda telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba
berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda
melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul
dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan
tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya
perang sampai mati atau puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun
wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam
peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah.
Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja
memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama
dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki
Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira
militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali
'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan
Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk
menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal
ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata
Jepang.
Pada 20 November 1945, pecahlah
pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa
Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti
Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali
untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata
lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya
sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu
dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru
diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik
Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarnodan Hatta.
Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali
meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah
propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963, sempat
mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke
berbagai wilayah lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap
pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah
penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali,
diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian,
kejadian-kejadian pada masa awal Orde Baru tersebut
sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum
Serangan teroris telah
terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di
kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan
209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga
terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian
tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar
korbannya adalah wisatawan asing dan menyebabkan industri pariwisata Bali
menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.
0 comments:
Post a Comment